Nikmati atau Kejar Kebahagiaan?

Let’s be Happy

Kitabahagia.com- Hai teman, apa kabar? Sudah setahun Kiba tidak pernah menyapa teman-teman. Mohon maaf, dan bagaimana keadaan teman? Kita harus selalu berbahagia bukan? Sama hal blog ini kitabahagia dengan harapan “kita akan BERBAHAGIA.” Nah, kisah inspirasi kali ini dari seorang pria tua yang tinggal di salah satu Desa.

 

 Ceritanya seperti ini, ada seorang pria tua yang tinggal di desa. Pria tua ini merasa kalau dirinya adalah orang yang paling menderita dan malang di dunia (bukan kota Malang ya). Apalagi, dia menyadari bahwa seluruh penduduk desa merasa bosan kepada pria tua yang malang ini. Bapak pria tua itu selalu murung dan selalu mengeluh dan bahkan suasana hatinya selalu buruk!

 

Rasa malang pria tua ini, membuat penduduk desa tidak menyukainya. Apalagi, pria tua ini memiliki umur yang sangat panjang. Berarti semakin lama bapak lelaki tua itu hidup, maka akan semakin banyak kata-kata beracun yang akan keluar dari mulutnya. Dimana perkataan pria tua ini memiliki pengaruh yang buruk.

 

Sebab itulah, penduduk desa selalu menghindari pria tua ini. Hal itu bertujuan agar kemalangannya tidak menular kepada mereka. Pasalnya, setiap mereka mendengar perkataan “buruk dan negative” dari bapak tua itu, penduduk yang mendengarnya akan turut moody. Itulah sebabnya, sebisa  mungkin penduduk desa menghindarinya. Sebab, perkataan bapak tua itu tidak wajar dan menghina untuk bahagia di sampingnya. Sehingga bapak tua itu menciptakan suasana dan perasaan tidak bahagia pada orang lain yang mendengarnya.

 

 Anehnya, ada suatu kejadian yang luar biasa ketika bapak tua itu berusia delapan puluh tahun.  Dimana, bapak pria tua itu berbahagia dan tidak mengeluh tentang apapun! Bahkan dia tersenyum dan wajah tuanya yang keriput itu pun terlihat menjadi lebih segar dari sebelumnya.

 

 Pastinya dong, penduduk desa merasa penasaran dan bertanya apa gerangan yang membuat bapak pria tua itu berubah? Pasti kita juga penasaran dan ingin mengetahui apa yang terjadi bukan? Bapak tua itu berkata, "Tidak ada yang spesial. Delapan puluh tahun saya mengejar kebahagiaan, dan itu sia-sia. Dan kemudian saya memutuskan untuk hidup tanpa kebahagiaan dan hanya menikmati hidup. Itu sebabnya saya bahagia sekarang."

 

Jangan mengejar kebahagiaan. Nikmatilah hidup

Banyak diantara kita tanpa di sadari kita mengejar kebahagiaan seperti materi dan lainnya, sehingga melupakan kebahagiaan. Apalagi dengan kondisi perekonomian yang terpuruk seperti ini. Dimana mencari uang saja tidak mudah. Bahkan, banyak dari kita mungkin merasakan tidak memiliki uang. Dikarenakan kehilangan pekerjaan, bagaimana bisa berbahagia ketika  hidup mengalami masalah perekonomian!

 

Memang terdengar konyol. Sebab kebahagiaan itu tidak bisa dikejar melainkan di nikmati. Kiba memahami ini, sebab Kiba memperhatikan beberapa orang yang tetap bahagia meskipun di kala sukar baik perekonomian dan keluarga. Sebab, sebagian dari mereka bisa menikmati kebahagiaan yang ada, tanpa harus mengejar kebahagiaan yang semu. Nah, bagaimana kah menjadi bahagia? Jangan kemana-mana sebab Kamis ini Kiba akan membahas bagaimana kita harus tetap berbahagia meskipun kondisi sukar.

 

Salam dan Tetap Bahagia




Temukan Informasi menarik di blog yang dikelola Citra Pandiangan
Kerjasama, Kritik/Saran silahkan kirim ke email di  2travellife@gmail.com

No comments

Hi Terimakasih Sudah bersedia mampir di Kitabahagia.com Tinggalkanlah jejak manis agar kiba bisa berkunjung balik. Asalkan jangan memberikan link hidup dan spam ya... Salam Bahagia

Cheaper hosting