Irwan Bajang: Si Penular Virus Literasi yang Berkarya di Indie Book Corner

 Irwan Bajang: Si Penular Virus Literasi yang Berkarya di Indie Book Corner



Kitabahagia.com- Dari tahun ke tahun kondisi literasi Indonesia masih sangat memprihatinkan. Meskipun sudah banyak upaya untuk meningkatkan kemampuan literasi, namun masalah ini masih belum sepenuhnya teratasi. Data survei masih menunjukan bahwa literasi anak di Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan negara lain.

 

Bahkan menurut survei Programme For International Students Assessment (PISA) 2018, skor literasi membaca siswa Indonesia masih berada dibawah rata-rata Internasional. Masih banyak anak yang bisa membaca, tetapi masih mengalami kesulitan untuk memahami konteks atau makna dari apa yang mereka baca. Namun, ada banyak pihak yang terus berupaya mengatasi hal ini. Salah satunya, Irwan Bajang yang aktif memperjuangkan literasi melalui program-program literasi dan distribusi buku ke pelosok.

 

Menularkan Semangat Menulis dan Membaca bagi Generasi Muda

Irwan Bajang bukanlah sosok biasa dalam dunia literasi Indonesia. Pria asal Lombok Timur ini berhasil membawa perubahan signifikan dalam dunia literasi dan penerbitan lewat upaya membangun taman bacaan dan mengelola sekolah menulis. Pada 2014, pengabdiannya berbuah penghargaan bergengsi, dia mendapatkan SATU Indonesia Awards dari Astra, dalam bidang pendidikan kreatif. Penghargaan ini adalah pengakuan atas dedikasi dan ketekunannya mengembangkan literasi di Indonesia, khususnya di kalangan generasi muda yang menjadi target utama misinya.

 

Irwan menyadari bahwa literasi bukan sekadar membaca buku, tetapi mencakup kemampuan untuk berpikir kritis, mengolah informasi, dan mengomunikasikan ide-ide secara efektif. Hal inilah yang dia upayakan untuk ditanamkan kepada anak-anak muda yang bergabung dalam kelas-kelas yang diadakan di sekolah menulis yang dia dirikan, Independent School. Dia mengakui bahwa kolaborasi dibutuhkan untuk mempercepat penyebaran virus cinta dunia tulis-menulis di Indonesia.

 


Menepis Stereotip tentang Literasi Indonesia yang Rendah

Banyak yang menganggap literasi di Indonesia berada pada titik rendah, terutama berdasarkan data dari World’s Most Literate Nations pada tahun 2016 yang menempatkan Indonesia di urutan ke-60 dari 61 negara. Namun, Irwan tidak sepenuhnya setuju. Bagi Irwan, literasi bukan sekadar soal berapa banyak buku yang dibaca, tetapi juga bagaimana seseorang berinteraksi dengan informasi di media sosial atau ruang-ruang digital lainnya. "Menurutku, literasi itu tidak cuma sekadar baca buku, tetapi bagaimana seseorang berinteraksi dengan orang lain walaupun di media sosial," ujarnya.

 

Dia melihat bahwa banyak orang Indonesia memiliki akses yang lebih baik ke informasi melalui media sosial, yang tidak hanya berperan sebagai hiburan, tetapi juga sebagai sumber informasi terkini. Walau begitu, dia juga tidak menampik bahwa sulitnya akses terhadap buku berkualitas dengan harga terjangkau tetap menjadi masalah. Menurut Irwan, harga buku yang mahal dan kurangnya perhatian pemerintah pada bidang literasi menyebabkan ketidakmerataan akses yang signifikan.

 

Indie Book Corner: Ruang bagi Penulis Muda untuk Berkembang

Kecintaan Irwan terhadap jurnalistik dan penulisan kreatif mulai tumbuh ketika dia memutuskan untuk mendirikan Indie Book Corner, sebuah penerbit di Yogyakarta yang kini dikenal luas. Indie Book Corner dibentuk sekitar sepuluh tahun yang lalu dengan tujuan menjadi wadah bagi penulis muda yang ingin menerbitkan karya mereka namun terkendala oleh keterbatasan sumber daya atau keberanian untuk tampil. Di saat yang sama, dia menyadari bahwa banyak penulis muda di Indonesia memiliki potensi besar namun belum memiliki media yang dapat membantu mereka mengekspresikan ide secara profesional.

 

Indie Book Corner awalnya hanya dianggap sebagai penerbit kecil, namun seiring waktu, kualitas karya yang diterbitkan dan dedikasi tim Irwan membuktikan eksistensinya di industri literasi nasional. Bahkan, beberapa buku garapan Indie Book Corner telah dibawa ke ajang internasional seperti Frankfurt Book Fair dan London Book Fair. Buku puisi karya Irwan sendiri, *Kepulangan Kelima*, sukses diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris untuk dipamerkan di ajang internasional tersebut.

 

Independent School: Menumbuhkan Generasi Penulis dengan Konsep Sekolah Gratis

Selain Indie Book Corner, Irwan juga mendirikan Independent School, sebuah program sekolah menulis yang semula diadakan tanpa biaya. Melalui sekolah ini, Irwan mengajak generasi muda untuk belajar menulis, menggali potensi, dan mengembangkan kemampuan dalam berbagai bidang kreatif. Untuk konsep sekolah menulis gratis sekarang berkembang tidak hanya menulis saja, tetapi juga fotografi, marketing digital, dan kelas kreatif lainnya yang sudah berjalan.

 

Di Independent School, kelas-kelas menulis tidak hanya fokus pada teori, tetapi juga memberi kesempatan kepada peserta untuk mendapatkan masukan langsung dari penulis yang lebih berpengalaman. Irwan percaya bahwa bimbingan dan evaluasi yang tepat dapat membantu penulis pemula mendapatkan kepercayaan diri, motivasi, dan kemampuan untuk menghadapi kritik yang membangun. Selain itu, kehadiran komunitas ini membuat mereka merasa tidak sendirian dalam perjalanan menulis mereka.

 

Penghargaan dari Astra: Membawa Harapan Baru untuk Dunia Literasi

Tahun 2014 adalah momen berharga bagi Irwan ketika dia mendapat telepon dari Astra yang menyampaikan bahwa dia masuk nominasi SATU Indonesia Awards. Irwan diundang ke Jakarta untuk mempresentasikan visi dan usahanya di hadapan para juri. Momen ini menjadi titik balik dalam perjalanan literasi yang dia tempuh, karena sejak itu, dia mendapat julukan "Si Penular Virus Menulis."

 

Penghargaan dari Astra ini memampukan Irwan untuk mengembangkan Independent School dengan lebih pesat. Dengan bantuan dana dari penghargaan ini, dia menambah kelas, menerbitkan lebih banyak buku, dan membuka peluang baru untuk memperkenalkan literasi ke lebih banyak kalangan. Tidak hanya itu, Astra juga sering melibatkan Irwan dalam acara-acara edukatif dan literasi, di mana dia bisa berbagi pengalaman serta inspirasi kepada generasi muda di berbagai daerah.

 

Menyebarkan Pesan Literasi untuk Masa Depan

Dalam pandangan Irwan, teknologi seharusnya memudahkan akses bagi generasi muda untuk berkarya. Melalui platform digital, siapa saja kini bisa menulis dan mempublikasikan karyanya. "Selalu ingat bahwa aktivitas sehari-hari itu enggak jauh-jauh dari menulis," ujarnya, mengajak anak muda untuk memanfaatkan media sosial sebagai wadah latihan menulis. dia juga mengingatkan agar mereka tidak takut menerima kritik, karena kritik yang diterima dengan bijak akan menjadi sumber pembelajaran untuk meningkatkan kualitas karya pada masa depan.

 

Bagi Irwan, penting bagi pemerintah dan pihak swasta untuk terus mendukung dunia literasi di Indonesia. Meskipun dia berhasil membawa perubahan, dia percaya bahwa literasi di Indonesia masih perlu didorong secara kolektif agar akses terhadap buku, pendidikan, dan ruang berkarya makin terbuka luas bagi siapa saja.

Kesimpulan: Inspirasi Bagi Penulis Muda Indonesia

Irwan Bajang adalah bukti nyata bahwa satu individu dapat memberi dampak besar dalam memajukan literasi. Melalui Indie Book Corner dan Independent School, dia telah membimbing banyak penulis muda untuk mengejar mimpi mereka, bahkan di tengah tantangan akses yang terbatas. Dengan kerja keras, komitmen, dan bantuan dari penghargaan seperti SATU Indonesia Awards, dia terus berupaya menginspirasi generasi muda untuk menulis, berpikir kritis, dan menyebarkan informasi yang bermanfaat. Sebagai “Si Penular Virus Menulis,” Irwan Bajang bukan hanya sekadar seorang penerbit, melainkan inspirasi hidup bagi para penulis dan pencinta literasi di Indonesia.


Referensi
astra
kumparan
viva


Salam dan Tetap Bahagia




Temukan Informasi menarik di blog yang dikelola Citra Pandiangan
Kerjasama, Kritik/Saran silahkan kirim ke email di  2travellife@gmail.com

No comments

Hi Terimakasih Sudah bersedia mampir di Kitabahagia.com Tinggalkanlah jejak manis agar kiba bisa berkunjung balik. Asalkan jangan memberikan link hidup dan spam ya... Salam Bahagia

Cheaper hosting