Selamat Jalan Abang
Kitabahagia.com- Kehidupan adalah suatu anugrah
terindah yang kita miliki. Nafas hidup membuat kita tetap berpijak pada bumi
ini. Ketika nafas itu menghilang maka kita akan lenyap seketika di bumi ini.
Raga kita melayang dan tubuh tertinggal dan akan terbenam dalam tanah.
Kehidupan dan kematian siapa yang tahu takdir kehidupan kita ini?
Selamat
Tahun baru buat temans semua. Maaf, kiranya Kiba tidak bisa senantiasa setia
menulis di website kitabahagia.com dikarenakan banyak sekali kejadian dalam
kehidupan ini dan membuat Kiba terlena. Terkadang sebagai manusia, wajar jika
kita merasakan kurangnya waktu untuk me
time. Sehingga, Kiba break sejenak dari beberapa blog yang Kiba miliki.
Ditahun 2018 ini semoga Kiba bisa tetap eksis update seminggu dua kali dan
tidak mengecewakan temans sekalian yang sudah menjadi sahabat setia di blog
ini.
Sesuai
judul postingan pertama di tahun 2018 mengenai Kehidupan dan Kematian. Kiba
baru saja kehilangan salah seorang kerabat, abang ipar, suami dari kakak Kiba,
Bertha Pandiangan. Kejadiannya sangat cepat sekali! Tidak ada jeda waktu kala
itu, tanggal 3 Januari, kami dikabari bawasanya abang masuk rumah sakit dan
tidak sadarkan diri. Beberapa jam kemudian, ditanggal 4 Januari, abang
dikabarkan sekarat dan kemudian meninggal dunia.
Kepedihan tentu
saja menyelimuti keluarga kami, khususnya kakak tercinta. Kiba tidak bisa
membayangkan rasa pedih dan perih yang dirasakan. Kakak yang lagi merantau
harus menerima kabar pedih ini. Ia pun segera terbang menghadapi kepahitan ini
seorang diri. Rasa kehilangan itu luar biasa sakit. Tidak bisa Kiba gambarkan
eksresi kepedihan yang dirasakan.
Untuk Kakak dan Abang tersayang,
Tuhan begitu baik kepada mu. Tuhan tidak ingin kamu
menderita begitu lama dengan penyakit yang mendadak datang padamu. Engkau telah
tertidur dengan lelap, meninggalkan asa dan kepedihan bagi yang hidup. Namun,
kenangan akan kamu akan tetap hidup di dalam hati dan pikiran. Canda, tawa,
nasehat singkat akan selalu kami ingat. Kakak, kuatkan dirimu. Apalah daya,
kita hanya manusia biasa. Dimana setiap manusia memiliki cita-cita dan
pengharapan.
Namun, apa daya kala Tuhan berkendak lain. Kita tidak
memiliki kekuasaan untuk jiwa. Ketika Tuhan mengambil, kita hanya bisa pasrah. Kehilangan
adalah hal yang paling menyakitkan di dunia ini. Apalagi kehilangan orang yang
dikasihi tetapi tetap hidup adalah perjuangan! Tetaplah berjuang sampai nafas
lepas dari raga ini. Semangat dan kebahagiaan bisa diraih ketika kita bisa menyerahkan
kehidupan ini kepada Tuhan, sang pencipta kehidupan manusia di dunia ini. Selamat
jalan abang, kamu telah tidur dengan damai.
Kehidupan
dan Kematian adalah batas garis bagi setiap manusia. Terkadang, manusia hanya
bisa merencanakan dengan penuh pengharapan dan perjuangan tetapi ketika Tuhan
berkendak lain. Kita hanya bisa pasrah dan menerima. Bukan berarti, kita tidak
ingin tetap hidup tetapi bersedih diizinkan untuk meluapkan perasaan. Namun jangan
sampai kesedihan berlarut-larut dalam keseharian yang membuat semangat hidup
melemah.
Mampir yuk ke Betraveler, StoryCitra, Jejak Cantik, Ngerumpi blog, PetunjukHidup
Temukan Informasi menarik di blog yang dikelola Citra Pandiangan
Kerjasama, Kritik/Saran silahkan kirim ke email di 2travellife@gmail.com
No comments
Hi Terimakasih Sudah bersedia mampir di Kitabahagia.com Tinggalkanlah jejak manis agar kiba bisa berkunjung balik. Asalkan jangan memberikan link hidup dan spam ya... Salam Bahagia