Kitabahagia.com-Belakangan ini Kiba sering sekali mendengar kata tentang travel blogger, travel writer dan masih banyak lagi vocabulary
mengenai kata Traveling. Sebenarnya traveling menurut Kiba adalah perjalanan
kehidupan, perjalanan liburan, perjalanan yang membuat bumbu kehidupan menjadi
suatu cerita yang menyenangkan.
Dibalik
kata “TRAVELING” itu menyimpan berbagai tanda Tanya yang besar dan juga
pastinya membuat sebagian orang baper (bawa perasaan). Kenapa mereka tidak bisa
seperti A dan C. Banyak sekali kisah seribu kata mengenai TRAVEL. Bahkan diluar
sana, ada banyak sekali orang meninggalkan pekerjaan mapan mereka untuk
mengejar impian bisa traveling keluar negeri.
Apakah
TRAVELING itu sangat menyenangkan dan mengasyikan? Jawabannya bisa IYA dan
TIDAK. Sebelum memutuskan sesuatu pertimbangkanlah segalanya dengan baik dan
benar. Nah, Kiba mau berbagi pengalaman dikit mengenai Traveling dan Cerita
bumbu kehidupan ini hahaha. Ah, lebai ya Kiba.
TRAVELING TIDAK MESTI MAHAL
Banyak
sekali orang berpikir, bawasanya traveling itu hanya untuk orang kaya, orang
miskin seperti Kiba ini tidak layak untuk TRAVELING. Apalagi menyandang kata
TRAVEL BLOGGER or WRITER. Lha, tulisan mengenai traveling aja nggak ada. Masa
mau ngaku-ngaku hahaha.
Traveling
itu nggak mesti mahal koq, kata orang neh, ada banyak jalan menuju ROMA. Nah
termasuk jalan menjadi seorang TRAVELER, ya jalan-jalan lha…. Cari lokasi yang
bisa dijangkau untuk dana backpacker kere kaya Kiba, contohnya neh BANDUNG,
YOGYAKARTA. Lha kenapa? Alasannya adalah,
lokasi wisatanya bisa dijangkau pakai kendaraan umum. Sehingga menghemat biaya
rental mobil.
Pakai
kendaraan umum itu pastinya tidak mudah lho. Pernah sewaktu ketika, Kiba nggak
tahu jalur mana yang harus digunakan dan nyasar deh. Apalagi jalan di Bandung
itu memusingkan karena banyak satu arah. Wah, berabe bukan? Namun, itulah bumbu
cerita kehidupan. Memang banyak sekali terlihat menyenangkan melihat photo para
traveler atau teman yang pergi ke A, B sampai Z dan menggiurkan untuk mengikuti
jejak mereka.
Namun
tahukah teman, sebelum mereka menyandang sebagai seorang “TRAVELER” ada banyak
sekali yang harus mereka korbankan, diantaranya adalah menahan diri untuk tidak
beli barang merek, tidak hang out, tidak makan di café atau di restaurant mewah,
tidak membeli baju keluaran terbaru dan masih banyak hal lainnya lho.
Masa iya seh?
Nggak percaya ya? Nah, coba lihat teman kalian yang demen weeken kabur keluar
kota atau negeri. Mereka jarang makan di restaurant mewah, sesekali tidak
masalah bagi mereka. Ada yang namanya SALE besar-besaran, mereka pasti menutup
mata dan telinga agar duitnya tidak dipakai untuk berbelanja. Pengorbanan ini mungkin
tidak terlihat dengan jelas tetapi bisa terlihat dengan baik jika diperhatikan
baik-baik.
Ada banyak
sekali cerita yang menarik, nah, tunggu kisah selanjutnya ya….
Mampir yuk ke Betraveler, StoryCitra, Jejak Cantik, Ngerumpi blog, PetunjukHidup
Temukan Informasi menarik di blog yang dikelola Citra Pandiangan
Kerjasama, Kritik/Saran silahkan kirim ke email di 2travellife@gmail.com
Bener banget, kita mah cewek yang ga punya tas keren dengan harga jutaan. Cuma ransel buduk yang dibawa kemana-mana. Mana punya kosmetik mahal, cuma yang standard aja, sayang duitnya, mending buat bayar hostel atau tiket ye kan
ReplyDeleteTraveller must banyak2 tahan selera ya mbak. Tapi kebahagiaan masing2 orsng beda2 ya kalau traveller mending ga belanja asal jalan2 ada jg yang mending ga jalan2 asal bisa shopping. Hihi
ReplyDeleteYuhuuu...travelin memang bisa dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja, yang penting sesuai kemampuan... kalo orang bilang kita yang senang traveling ini banyak uang alias orang kaya..cukup di aamiinkan saja ya kan ? mana tau bener2 kaya..heheh
ReplyDeletego travelling..! get fun get your world
ReplyDeleteYup traveling tidak mesti mahal dan tidak mesti kaya dulu. Kalo ini sih saya, suka cari yang murah-murah aja yang penting sampai di tujuan dan melihat budaya dan bangsa lain.
ReplyDeleteOrang hobi traveling memang kurang hobi shopping (lihat diriku) hahahhaa.... Makan.di tempat mahal juga gak sering karena duitnya ditabung untuk halan-halan .. Hihihi
ReplyDeleteKalau mau traveling, jauh-jauh hari kami nabung dan mengirit pengeluaran yang tidak perlu. Saatnya tiba, naik kendaraan yang lebih murah jika ada berbagai alternatif pilihan transportasi agar menghemat pengeluaran.
ReplyDeletehahah banyak yang harus ditahan , tahan nggak beli kendaraan, tahan bajunya itu2 dan paling epik tahan dinyinyirin temen sekantor " kamu itu mustinya uang disimpan jangan untuk jalan2, mending untuk nabung nikah" omongan kaya gini selama 4 tahun dan hampir tiap minggu
ReplyDeletepadahal aku jalan2 nggak pakai uang gaji.. tapi untung teman kantor di batam nggak ada yang ngomong gitu
Wah.
ReplyDeleteKak cipa jalan jalan teruss.
Btw serius jd traveller sedemikian iritnya dalam kehidupan nyata kak?
Kupikir mrk traveling krn emang udah menganggarkan dana
hihihi, bener mba. Nyisihin uang tiap bulan demi bisa traveling. Baju atau tas kekinian itu menjadi kurang penting, yang penting bisa jalan seru-seruan sama keluarga itu nomor satu. heheh
ReplyDelete